Minggu, 29 Januari 2012

favorite thumblr














Add caption







Story Aristoteles  klik

selamat membaca :)

sebengis kematian


“Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini… pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang”
“Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai… Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya”
“Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku… sebengis kematian… Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara…, di dalam pikiran malam. Hari ini… aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan… sekecup ciuman”
“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…”
“…pabila cinta memanggilmu… ikutilah dia walau jalannya berliku-liku… Dan, pabila sayapnya merangkummu… pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu…”
“…kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang”
“Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta… terus hidup… sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan…”
“Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan”
(Kahlil Gibran)

Men and Women



Men:

are like Bluetooth; he is connected to you when you are nearby, but searches for other devices when you are away

Women:
are like Wi-Fi; she sees all available devices but still connects to the strongest one.

Heal a Broken Heart


Kalo punya kamar, atau rumah baru pasti pengen kan ngehias ruangan itu dengan benda-benda lucu misalnya bingkai foto, kalender, atau pun barang lainnya. sering banget saat ingin memasang benda-benda lucu tersebut kita salah dalam meletakkan posisi, akhirnya kita terpaksa membuat lubang paku di area lain. 
Maka dari itu ada baiknya sebelum hiasan itu ditaruh, kita harus berpikir mana tempat yang paling pas, karena kalo udah terlanjur dipaku, lalu ternyata ga pas, maka tembok itu akan jadi jelek banget.

Untuk tembok-tembok yang terlanjur menyisakan lubang-lubang paku tersebut ada baiknya kita tutup dengan memasang foto, gambar, atau hiasan bagus lainnya.

Sedikit ilustrasi diatas juga merupakan gambaran kehidupan kita.
Mungkin saat ini hidup kita sudah 'dihias' lubang-lubang paku yang salah.
Mungkin di tahun 2011 lalu, ada beberapa kesalahan yang terjadi yang juga membuat bekas luka di dalam kehidupan/hati kita. 

Namun, apakah kita akan terus saja memandangi dan meratapi lubang-lubang itu?
Nggak kan?

Ada dua cara terbaik yang dapat kita lakukan, yakni
Taruhlah sesuatu yang baik untuk menutup lubang yang buruk itu. 
Tutup sakit hatimu dengan sukacita.
Tutuplah rasa kecewamu dengan orang tertentu dengan PENGAMPUNAN.
Tutup kegagalan dengan INTROSPEKSI dan semangat buat melakukan hal yang baru.

Lubang-lubang tersebut dapat kita jadikan pelajaran berharga.
Kekecewaan itu mungkin masih ada bekasnya, tapi bekas itu bukanlah lubang yang menjerat kita, melainkan harus menjadi peringatan agar kita bisa melangkah lebih bijak